“Kenang-kenangan
terhadap Selecta, tetap hidoep dalam tiap ingatan saja. Bukan sadja karena
tamasja yang indah, tetapi djoega karena di Selecta itu beberapa poetoesan
penting mengenai perdjoeangan negara telah saja ambil.” -Ir. Soekarno, 1 Maret 1955
Siapa yang tidak tahu Selecta? Objek wisata yang dikelilingi
oleh Gunung Panderman, Gunung Arjuno, Gunung Welirang, dan Gunung Anjasmoro ini merupakan wisata yang terkenal sejak era hindia belanda hingga sekarang.
Selecta mulai dioperasionalkan pada tahun 1928 oleh pemiliknya yang bernama
Royter de Wild, orang berkebangsaan Belanda. Sesuai dengan kata Selectia yang
berarti Pilihan, lokasi ini awalnya ditujukan sebagai tempat tetirah bagi para
pembesar birokrasi dan warga Belanda pada masa revolusi kemerdekaan.
Tempat tamasya Selecta tidak luput dari amuk peperangan.
Lokasi ini khususnya kolam renang dan pada bagian restourannya pernah diurug
oleh aggressor. Warga Tulungrejo bergotongroyong membersihkan dan membenahi
tempat rekreasi yang mempunyai kelas di jamannya tersebut.
Di dalam Selecta, sejumlah villa dengan arsitektur Belanda
berdiri kokoh. Salah satu villa yang cukup terkenal dan bersejarah adalah Villa
De Brandarice. Presiden Soekarno atau Bung Karno pernah tinggal di villa yang
kini berubah nama menjadi Wisma Bima Shakti tersebut.
Bagi Warga Tulungrejo, Selecta bukan hanya merupakan objek
wisata tetapi lebih dari itu. Lokasi ini turut menjadi saksi bisu dimana para
pembesar negara menjadikannya untuk merumuskan masalah kenegaraan. Presiden RI
pertama, Ir. Soekarno pada 1 Maret 1955 mengunjungi dan bermalam di Selecta.
Beliau beristirahat di kamar no. 47 Villa Bima Sakti. Sebelum meninggalkan
tempat ini, beliau sempat menulis surat. Isinya sebagai berikut :
“Kenang-kenangan
terhadap Selecta, tetap hidoep dalam tiap ingatan saja. Bukan sadja karena
tamasja yang indah, tetapi djoega karena di Selecta itu beberapa poetoesan
penting mengenai perdjoeangan negara telah saja ambil.”
Enam bulan semenjak kedatangan Presiden Soekarno di Selecta
tepatnya 29 September di tahun yang sama, Indonesia untuk kali pertama
menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) yang disebut sebut sebagai pemilu
paling demokratis dalam jagad perpolitikan tanah air. Kemudian pada 14
September 1959 atau setahun pasca pemilu, Wakil Presiden RI, Mohammad Hatta
mengunjungi dan bermalam juga di Selecta. Beliau menginap di kamar seperti yang
pernah ditempati oleh Bung Karno. Hingga saat ini, wisma dan kamar tersebut masih dalam kondisi terawat dan difungsikan
untuk penginapan. Banyak politisi yang memilih untuk berkunjung dan menginap di
kamar tersebut pada momen politik seperti pemilihan legislatif.