Sunday, March 5, 2017

Soekarno & Bima Sakti


“Kenang-kenangan terhadap Selecta, tetap hidoep dalam tiap ingatan saja. Bukan sadja karena tamasja yang indah, tetapi djoega karena di Selecta itu beberapa poetoesan penting mengenai perdjoeangan  negara telah saja ambil.”  -Ir. Soekarno, 1 Maret 1955

Siapa yang tidak tahu Selecta? Objek wisata yang dikelilingi oleh Gunung Panderman, Gunung Arjuno, Gunung Welirang, dan Gunung Anjasmoro ini  merupakan wisata yang terkenal sejak era hindia belanda hingga sekarang. Selecta mulai dioperasionalkan pada tahun 1928 oleh pemiliknya yang bernama Royter de Wild, orang berkebangsaan Belanda. Sesuai dengan kata Selectia yang berarti Pilihan, lokasi ini awalnya ditujukan sebagai tempat tetirah bagi para pembesar birokrasi dan warga Belanda pada masa revolusi kemerdekaan.
Tempat tamasya Selecta tidak luput dari amuk peperangan. Lokasi ini khususnya kolam renang dan pada bagian restourannya pernah diurug oleh aggressor. Warga Tulungrejo bergotongroyong membersihkan dan membenahi tempat rekreasi yang mempunyai kelas di jamannya tersebut.
Di dalam Selecta, sejumlah villa dengan arsitektur Belanda berdiri kokoh. Salah satu villa yang cukup terkenal dan bersejarah adalah Villa De Brandarice. Presiden Soekarno atau Bung Karno pernah tinggal di villa yang kini berubah nama menjadi Wisma Bima Shakti tersebut.
Bagi Warga Tulungrejo, Selecta bukan hanya merupakan objek wisata tetapi lebih dari itu. Lokasi ini turut menjadi saksi bisu dimana para pembesar negara menjadikannya untuk merumuskan masalah kenegaraan. Presiden RI pertama, Ir. Soekarno pada 1 Maret 1955 mengunjungi dan bermalam di Selecta. Beliau beristirahat di kamar no. 47 Villa Bima Sakti. Sebelum meninggalkan tempat ini, beliau sempat menulis surat. Isinya sebagai berikut :

“Kenang-kenangan terhadap Selecta, tetap hidoep dalam tiap ingatan saja. Bukan sadja karena tamasja yang indah, tetapi djoega karena di Selecta itu beberapa poetoesan penting mengenai perdjoeangan  negara telah saja ambil.”  



Enam bulan semenjak kedatangan Presiden Soekarno di Selecta tepatnya 29 September di tahun yang sama, Indonesia untuk kali pertama menyelenggarakan pemilihan umum (pemilu) yang disebut sebut sebagai pemilu paling demokratis dalam jagad perpolitikan tanah air. Kemudian pada 14 September 1959 atau setahun pasca pemilu, Wakil Presiden RI, Mohammad Hatta mengunjungi dan bermalam juga di Selecta. Beliau menginap di kamar seperti yang pernah ditempati oleh Bung Karno. Hingga saat ini, wisma dan kamar tersebut masih dalam kondisi terawat dan difungsikan untuk penginapan. Banyak politisi yang memilih untuk berkunjung dan menginap di kamar tersebut pada momen politik seperti pemilihan legislatif.